Irvan Natadiningrat – The Power of Kepepet

Nama di akun Twitternya adalah Irvan Natadiningrat dengan username @irvnat. Saya mengenalnya dan memanggilnya Irvan ME, karena dia dulu dia bergabung dengan group ME. Mereka hanya mengeluarkan dua album, ME (1997) dan Terbuka (1998). Album Terbuka inilah yang membawa mereka ke popularitas dengan lagu Inikah Cinta.

Selepas itu, group ME tak terdengar lagi suaranya. Dan, ketika musim ajang pencarian bakat, Irvan kembali terlihat pada liputan di balik panggung. Dia sudah “menjelma” menjadi vocal coach bagi para kontestan. Dan, saya baru bisa bertemu dengannya pada saat audisi Dream Girls di Yogya, 28 Pebruari 2009. Irvan orang yang hangat. Ketika saya menjalankan “ritual” minta tanda tangan di cover album ME, dia pun mengapresiasi saya.

Setelah pertemuan itu, komunikasi sekali-sekali berlanjut lewat perangkat komunikasi. Dan ketika media sosial Twitter serta alat komunikasi pintar Blackberry menjadi santapan harian, komunikasi terjalin lebih sering sampai akhirnya kami bertemu lagi awal bulan ini.

Jarum pendek jam menuju ke angka sepuluh dan jarum panjang berada di angka sepuluh malam hari. Irvan sedang menuju pintu masuk hotel bersama teman lain yang juga saya kenal dan saya baru saja memasuki halaman hotel mencari tempat parkir kendaraan. Dan, kami pun menuju bar dekat kolam renang hotel sambil bersaing mengepulkan asap rokok karena kami sama-sama “ahli hisap”.

Saya ingin menggali bagaimana cerita dia menjadi “vocal director” untuk banyak penyanyi, termasuk penyanyi kelas wahid yang ketika memulai karirnya, Irvan masih sekolah pakai celana pendek. Ya, itulah profesi dia sekarang, vocal director. Tercatat nama Vidi Aldiano, RAN, Kris Dayanti, Ruth Sahanaya, Titi DJ dan masih banyak lainnya yang pernah dia direct (arahkan) vocalnya dalam rekaman album/single mereka.

Inilah yang menarik. Dulunya dia punya group. Group dia hanya menelorkan dua album dan hanya satu lagu yang melejit. Secara prestasi, itu bukanlah apa-apa. Tapi bagaimana Irvan bisa menjelma menjadi vocal director? Inilah sebuah efek dari “the power of kepepet”. Setelah rilis album Terbuka pada hari Kartini 1998, bulan Mei adalah bulan kelam bagi bangsa ini. Kerusuhan di Jakarta meledak. Segala rencana promo album tak bisa jalan. Televisi hanya memutar video clip. Dengan video clip yang sering diputar, wajah-wajah personil ME menjadi dikenal banyak orang. Banyak yang mengira mereka menjadi artis kaya raya dengan wajah terkenal padahal tak ada pemasukan. Dari situlah, dia harus move on.

Untuk menyikapi kejadian yang ada, dia mencoba ladang baru. Irvan menjadi vocal arranger secara profesional pertama kali untuk Sania di album Santai (1998). Praktis setelah album ME tahun 1998, tak terdengar lagi perjalanan ME meskipun dua dari personil mereka sempat membuat album duo. Tapi secara group, mereka tak lagi berlanjut.

Perjalanan berlanjut dan meningkat menjadi vocal director. Pertama kali, dia menjadi vocal director untuk lagu dan album AADC (Ada Apa Dengan Cinta) yang dinyanyikan Eric & Melly tahun 2002. Dia juga melakukan pekerjaan pada waktu yang hampir bersamaan untuk lagu Sahabat di album Memes Jangan Pernah Tinggalkan (2001). Lagu ini ciptaan A’a Permadi. Setelah itu, Irvan tak lagi bisa dibendung, dia berjalan sendiri dan memiliki predikat baru. Dia sudah menjadi vocal director. Tak hanya untuk penyanyi-penyanyi baru, tapi dia juga menjadi vocal director untuk penyanyi-penyanyi yang sudah berkelas.

Irvan memang bersyukur dengan apa yang terjadi di ME. Bahwasanya di group itu dia bukanlah siapa-siapa, ada kesempatan lain yang bisa menjadikan dia seperti sekarang ini. Nasib tak baik tak harus diratapi. Selalu ada jalan keluar dan bisa menjadikan seseorang lebih berhasil dalam hidupnya.

Ayo Van, kapan-kapan kita ngobrol lagi sambil bersaing menghitung puntung rokok di asbak. Yang lebih sedikit puntung rokoknya, dia yang bayar minuman. Ha…ha….ha…..

2 thoughts on “Irvan Natadiningrat – The Power of Kepepet

Leave a comment